Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-12 08:00:40【Tempat Makan】080 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(3)
Artikel Terkait
- Menperin sebut pabrik Lotte bukti RI jadi tujuan investasi global
- Pemkab Manggarai Barat mendorong keamanan pangan dalam program MBG
- PBB terima laporan adanya kekerasan seksual di El Fasher, Sudan
- Pemkot Pekalongan ingatkan SPPG penuhi standar bangunan dapur MBG
- BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar
- SPPG Meruya Selatan akui adanya uji organoleptik menu pradistribusi
- Pemerintah perkuat tata kelola Program MBG lewat tim koordinasi khusus
- Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
- Resep roti tawar rasa kopi ala Roti O, cocok untuk sarapan dan ngopi
- BPS: Konsumsi rumah tangga kuartal III melambat karena siklus musiman
Resep Populer
Rekomendasi

Kronologi dan rangkuman fakta ledakan di SMA 72 Jakarta

Menteri PANRB pastikan pemerataan MBG hingga daerah terpencil

SPPG Tanbu perketat pengawasan kualitas MBG sebelum didistribusikan

Ini kata SPPG Meruya Selatan terkait asal menu beracun pada MBG

PBB sebut bantuan ke Gaza masih terus dihalangi

BGN bilang Bali masih butuh banyak SPPG untuk layani MBG

Baru tiga SPPG kantongi SLHS, Pemprov DIY ungkap kendalanya

Menperin sebut manufaktur jadi bukti daya saing menguat